Rabu, 15 April 2020




Opto-Isolator
1. Tujuan[kembali]
     Untuk mengetahui dan mengenal dengan baik prinsip kerja opto-isolators.

2. Komponen[kembali]
a. Sumber DC 


Sebagai sumber tegangan DC pada rangkaian seperti baterai.

b. Sumber ac


Sebagai sumber tegangan AC pada rangkaian seperti dinamo.

c. Opto-Isolator
Opto Isolator atau Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik.

d. Lampu

Sebagai indikator pada rangkaian.

 3. Dasar Teori[kembali]

Opto-isolator adalah perangkat yang menggabungkan banyak karakteristik yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya. Ini hanyalah sebuah paket yang berisi LED inframerah dan fotodetektor seperti dioda silikon, pasangan transistor Darlington, atau SCR. Respons panjang gelombang masing-masing perangkat dirancang agar sama identik mungkin untuk memungkinkan ukuran kopling tertinggi. Pada Gambar, terdapat dua kemungkinan konfigurasi chip disediakan, dengan masing-masing gambar. Ada penutup isolasi transparan antara setiap set elemen yang tertanam dalam struktur (tidak terlihat) untuk memungkinkan lewatnya cahaya. Mereka dirancang dengan waktu respons yang sangat kecil sehingga dapat digunakan untuk mengirimkan data dalam rentang megahertz.

Peringkat maksimum dan karakteristik listrik untuk model IL-1 disediakan pada Gambar. 21.54.
Kurva karakteristik optoelektronik tipikal untuk setiap saluran disediakan dalam Gambar. 21.55 hingga 21.59. Perhatikan efek suhu yang sangat nyata pada arus keluaran pada suhu rendah tetapi respons level yang cukup pada atau di atas suhu kamar (25°C). Seperti yang disebutkan sebelumnya, tingkat ICEO meningkat terus dengan peningkatan desain dan teknik konstruksi (semakin rendah semakin baik). Pada Gambar. 21.55, kita tidak mencapai 1 mA sampai suhu naik di atas 75 ° C. Karakteristik transfer dari Gambar. 21.56 membandingkan arus input LED (yang membentuk fluks bercahaya) dengan arus kolektor yang dihasilkan dari transistor output (yang arus basisnya ditentukan oleh fluks kejadian). Bahkan, Gambar. 21.57 menunjukkan bahwa tegangan VCE mempengaruhi arus kolektor yang dihasilkan hanya sangat sedikit. Sangat menarik untuk dicatat pada Gambar. 21.58 bahwa waktu switching opto-isolator berkurang dengan meningkatnya arus, sedangkan untuk banyak perangkat justru sebaliknya. Pertimbangkan bahwa hanya 2 ms untuk arus kolektor 6 mA dan beban RL 100 V. Output relatif terhadap suhu muncul pada Gambar. 21.59.



Representasi skematis untuk coupler transistor muncul pada Gambar. 21.53. Representasi skematik untuk fotodioda, foto-Darlington, dan optoisolator foto-SCR muncul pada Gambar. 21.60.

 4. Prinsip Kerja[kembali]


     Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED.
Arus listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas Cahaya tergantung pada jumlah arus listrik yang mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan Cahaya Infra Merah adalah pada ketahanannya yang lebih baik jika dibandingkan dengan Cahaya yang tampak. Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh Phototransistor dan menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch ON pada Phototransistor. Prinsip kerja Phototransistor hampir sama dengan Transistor Bipolar biasa, yang membedakan adalah Terminal Basis (Base) Phototransistor merupakan penerima yang peka terhadap cahaya.

5. Gambar Rangkaian[kembali]

6. Video Simulasi[kembali]


7. Link Download[kembali]
Download simulasi rangkaian disinii
Download video simulasi rangkaian disinii
Download HTML disinii
Download data sheet MOC3021 (Opto-isolator) disinii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar