2. Alat dan Bahan[Kembali]
-. Resistor
-. Sumber AC dan DC
-. Op Amp
-. Osiloskop
3. Rangkaian Simulasi[Kembali]
4. Prinsip Kerja[Kembali]
Pada rangkaian inverting amplifier ini, terdapat sebuah tegangan input yang di dapat divariasikan antara -3V, -2V, 0V, 2V, dan 3V serta R1 10k Ohm, R2 35 atau 70k ohm. Arus mengalir dari tegangan input menuju R1 10k Ohm. Karena impedansi input pada op amp sangat besar, maka arus mengalir menuju R2 dan menuju tegangan output dari op amp.
Tegangan output pada op amp dapat dihitung dengan menggunakan rumus Vout = (R2/R1)*Vin. Untuk memperoleh gain pada rangkaian iinverting ini, dapat dilakukan dengan membagi R2 dengan R1 (R2/R1)
5. Video Rangkaian[Kembali]
6. Analisa[Kembali]
1). Analisa rangkaian inverting dan pengaruh resistor pada rangkaian
Jawab :
Pada rangkaian inverting, akan terjadi penguatan atau pelemahan pada tegangan output dan polaritas tegangan input akan dibalikkan sehingga menjadi berbeda antara polaritas Vin dengan Vout. Arus mengalir dari Vin menuju R1, karena impedansi input pada op amp lebih besar maka arus mengalir menuju R2 lalu ke output dari op amp. Vout akan berbeda fasa 180 derajaat ditandai dengan berbedanya polaritas Vin dengan Vout.
Resistor pada rangkaian inverting percobaan 1 ini terdiri atas resistor input (R1) dan resistor feedback (R2). Resistor ini berperan dalam adanya penuatan atau pelemahan pada nilai tegangan output. Apabila R2 > R1 maka akan terjadi penguatan output, jika R2 < R1 maka akan terjadi pelemahan pada output, jika R2 = R1 maka tidak terjadi penguatan atau pelemahan output namun terjadi pembalikkan polaritas sehingga polaritas Vout berbeda dengan Vin. Jadi resistor pada rangkaian inverting adalah faktor penguat pada nilai output dimana nilai R1 atau R2 dapat mempengaruhi nilai output.
7. Link Download[Kembali]
download file rangkaian disini
download video simulasi disini
download HTML disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar